GIGITAN ULAR No. Dokumen : C. /SOP-BJG/BJG/III/2018 SOP
No. Revisi
: 0
Tanggal Terbit : Halaman : 1/3 UPT Puskesmas Bojong 1. Pengertian
Yani Sastranegara 19710711 199103 1 002 Gigitan ular adalah kasus gigitan ular berbisa yang dapat menimbulkan gejala gejala seperti syok, edema tempat gigitan, tanda pendarahan, tanda gangguan neurotoksik, gangguan pernapasan, ganggun jantung, yang apabila tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan kematian.
2. Tujuan
Sebagai bahan acuan penerapan langkah langkah untuk menangani pasien dengan gigitan ular.
3. Kebijakan
SK Kepala UPT Puskesmas Bojong Nomor C.006/SK/PKM-BJG/I/2018, tentang Kebijakan Pelayanan Klinis.
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur/
A. Persiapan Alat :
Langkah-
1. Alat pelindung diri (masker, sarung tangan)
langkah
2. Spuit 5 cc 3. Spuit 1 cc 4. Kasa steril 5. Verband sesuai dengan ukuran kebutuhan 6. NaCl 0,9 % 7. Infuset (Dewasa/Anak-anak) 8. Abocath No 22, 24, 26 (Sesuai kebutuhan) 9. Plester 10. Kapas Alkohol 11. A.B.U
B. Pelaksanaan : 1. Menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa), 2. Melakukan pemeriksaan fisik (TD, Nadi, pernafasan, Suhu), 3. Melakukan Anamnesa (Tanya jawab),
4. Memberikan penjelasan pada keluarga/pasien tentang tindakan yang akan dilakukan, 5. Menggunakan alat pelindung diri (masker dan sarung tangan), 6. Luka gigitan dicuci dengan dengan NaCl 0,9 %, 7. Perban luka bekas gigitan agat tidak terjadi infeksi dengan menggunakan betadin, 8. Jika gigitan terjadi dalam waktu kurang dari setengah jam, buat sayatan silang di tempat masuknya gigi taring ular sepanjang dan sedalam 0,5 cm, kemudian lakukan pengisapan mekanis dengan suction, 9. Lakukan pemasangan Infus NaCl 0,9 % 10. Lakukan Skintest ABU 1 : 10 (Untuk mengetahui tingkat alergi seseorang terhadap ABU) 11. Cara Pemberian dan Lama Pemberian ABU: Dosis pertama sebanyak 1 vial @ 5 ml yang dimasukan ke dalam cairan infuse NaCl 0,9 % (Drip) dengan kecepatan 40 - 80 tetes per menit, 12. Lakukan observasi keadaan umum selama pemberian ABU, 13. Membereskan alat dan mencuci tangan 14. (Bila keadaan pasien semakin menurun/memburuk segera melaporkan kepada dokter untuk melakukan rujukan ke Rumah Sakit). 6. Unit Terkait
Ruang Tindakan Gawat Darurat
\
DAFTAR TILIK Unit
:
Nama Petugas
:
Tanggal Pelaksanaan :
NO
PROSEDUR
YA
1.
Apakah petugas menerima pasien dengan 3S (senyum, salam, sapa)?
2.
Apakah petugas melakukan anamnesa (tanya jawab?
3.
Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik?
4.
Apakah petugas menentukan diagnosa dan menginformasikan
TIDAK
tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan? 5.
Apakah petugas melakukan konseling dan edukasi (penyuluhan)?
6.
Apakah petugas memberikan resep sesuai diagnosa?
7.
Apakah petugas mempersilahkan pasien untuk menuju apotik?
8.
Apakah petugas melakukan dokumentasi kegiatan yang dilakukan di Rekam Medis?
Bojong,…………… Pelaksana/ Auditor
(..................................)