PENYEMPURNAAN RESIN
Penyempurnaan resin termasuk penyempurnaan secara kimia. Pada penyempurnaan ini digunakan resin sintetik, yaitu senyawa organik yang rumit dan mempunyai berat molekul tinggi. Penggunaan resin sintetik di bidang tekstil mula-mula dilakukan untuk memperbaiki ketahanan kusut-kusut bahan-bahan dari kapas, rayon, linen dan serat-serat selulosa lainnya. Resin tidak hanya dapat digunakan untuk memperbaiki ketahanan kusut tetapi juga stabilitas dimensi bahan, sehingga mengurangi mengkeret dalam pencucian. Resin dapat digunakan untuk membuat kain menjadi kaku secara permanen, dan dapat pula memberikan sifat termoplastik yang memungkinkan diperolehnya efek penyempurnaan yang lebih awet pada proses-proses penyempurnaan mekanik seperti calendering dan sebagainya. Dalam proses penyempurnaan resin, resin dibentuk dalam serat dengan prinsip polimerisasi. Agar polimer terbentuk di dalam serat mula-mula serat di rendam peras dalam larutan monomer resin atau molekul-molekul resin yang ukurannya masih kecil (prakondensat) sehingga memungkinkannya masuk ke dalam serat. Setelah itu pembentukan resin dapat dilanjutkan dengan memberikan kondisi polimerisasi yang sesuai. Kondisi polimerisasi pada umumnya mempersyaratkan temperatur tertentu dan kondisi asam yang dihasilkan dari pemakaian katalis seperti asam tartarat, amonium sulfat, amonium dihidrogenfosfat, atau magnesium klorida yang dapat melepaskan asam pada kondisi proses yang dipakai. Proses pemanasawetan kering merupakan proses yang paling banyak dipakai karena alasan ekonomi, terutama untuk kain poliester/kapas dan proses permanent-press. Prosesnya meliputi rendamperas-pengeringan-pemanasawetan (pad-dry-cure). Teknik ini menghasilkan ketahanan kusut basah dan kering yang sangat baik walaupun penurunan kekuatan dan ketahanan gosok bisa mencapai 30-50% untuk serat selulosa alam. Proses pengeringan dan pemanasawetan kadangkala dapat dilakukan satu tahap (Flash curing) misalnya pada suhu 160-200oC. Kecepatan kain (waktu pengerjaan) ditentukan oleh jenis resin dan katalis, jenis serat dan konstruksi kain. Proses penyempurnaan permanen-press atau durable-press merupakan proses penyempurnaan resin yang mencakup pekerjaan penyetrikaan (pressing) untuk memberikan stabilitas bentuk pada pakaian jadi, misalnya pada lipatan-lipatan atau jahitan-jahitan. Perbedaannya dengan penyempurnaan biasa adalah bahwa proses pemanasawetan dikerjakan oleh perusahaan pakaian jadi. Teknik pengikatansilang lembab (moist crosslinking) dilakukan
pada serat selulosa dengan kadar kelembaban tertentu, misalnya untuk kapas 6-8% dan rayon 10-16%, kemudian dibacam selama 16-24 jam, dicuci dan dikeringkan. Teknik ini menghasilkan ketahanan kusut kering cukup baik dan ketahanan kusut basah sangat baik, dengan penurunan kekuatan ketahanan gosok lebih kecil bila dibandingkan dengan pemanasawetan kering. Pada teknik pengikatansilang basah (wet crosslinking) kain mulamula direndamperas dalam larutan prakondensat, lalu dibacam selama 16-24 jam, dicuci dan dikeringkan. Teknik ini meningkatkan ketahanan kusut basah tetapi ketahanan kusut keringnya tidak bertambah baik. Penurunan kekuatan dan ketahanan gosok kain hanya sedikit. Hasil penyempurnaan resin tergantung pada distribusi resin yang merata. Untuk itu diperlukan daya serap yang sama pada seluruh bagian kain, sehingga pengerjaan-pengerjaan berikut sebelum penyempurnaan resin memiliki arti penting: Pembakaran bulu Penghilangan kanji Pemasakan Pengelantangan Kostisasi atau merserisasi Pencucian Pengeringan Larutan penyempurnaan resin pada umumnya terdiri atas tiga komponen sebagai berikut : Prakondensat, Katalis, Zat-zat aditif seperti pelemas, pelembut, atau senyawa-senyawa tertentu untuk memperoleh efek-efek tertentu. Saat ini banyak prakondensat yang telah diproduksi oleh pabrik-pabrik kimia dengan berbagai nama dagang misalnya turunan dari urea, etilena urea, triazon, dan hidroksietilena urea. Resin untuk penyempurnaan tekstil dapat digolongkan ke dalam dua kelompok sebagai berikut : Resin Self-crosslinking misalnya dimetilol urea (DMU), Kelompok ini cenderung berpolimerisasi sendiri dan mengisi ruang-ruang anyar molekul selulosa dengan resin yang sangat komplek, tetapi hanya sedikit membentuk ikatan silang. Reaktan misalnya dimetiloletilena urea (DMEU), dimetilolhidroksietilena urea (DMDHEU) dan sebagainya. Kelompok ini cenderung membentuk polimer-polimer pendek tetapi banyak berikatan silang dengan molekul selulosa Walaupun prakondensat resin akan berpolimer membentuk senyawa resin kompleks dengan pemanasan pada umumnya lebih menguntungkan menambahkan katalis untuk mempercepat reaksi dan hingga batas tertentu mengendalikan reaksinya. Katalis yang ditambahkan umumnya asam atau bahan-bahan yang dapat melepaskan asam pada kondisi pemanasawetan. Disamping mampu mempercepat pembentukan resin, katalis harus memenuhi persyaratan lain seperti tidak menurunkan stabilitas larutan prakondensat yang ditandai pembentukan endapan. Katalis juga tidak mempercepat polimerisasi prakondensat dalam larutan sehingga partikelnya menjadi terlalu besar untuk dapat masuk ke dalam serat. Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan katalis adalah : Jenis dan kereaktifan resin Jenis serat Kondisi pemanasawetan Sifat-sifat yang diinginkan pada bahan
yang disempurnakan. Pengaruhnya terhadap derajat putih dan warna bahan (misalnya garamgaram amonium berpengaruh buruk terhadap derajat putih dan warna bahan). Aditif atau zatzat tambahan adalah bahan-bahan yang digunakan dalam penyempurnaan resin untuk memperbaiki pegangan dan sifat-sifat pakai lainnya, terutama seperti kekuatan tarik, kekuatan sobek dan ketahanan gosok. Zat-zat tersebut terdiri dari bahan-bahan dengan berat molekul rendah dan juga larutan atau dispersi polimer yang biasanya bersifat nonionik atau anionik. Beberapa contoh aditif adalah : Dispersi poliakrilat, mampu menaikkan ketahanan kusut basah maupun kering tanpa mengurangi kekuatan Dispersi Polietilena, mampu memperbaiki ketahanan sobek dan ketahanan gosok kain. Larutan poliamida, dalam hal ini poliamida yang dimodifikasi dengan oksietilasi dan bersifat hidrofil. Zat aditif ini akan memperbaiki ketahanan kusut basah dan memberi sifat antistatik. Resin terbentuk apabila sejumlah molekul-molekul sederhana dengan berat molekul rendah bergabung membentuk molekul yang jauh lebih panjang, baik linier maupun siklik. Resin yang termasuk dalam termosetting adalah resin yang bertendensi untuk membentuk polimer tinggi pada pemanasan. Resin termosetting kecil sekali sehingga dapat menerobos masuk kebagian amorf dari selulosa yang selanjutnya dengan pemanas awetan akan berkembang menjadi resin yang tidak larut di dalam amorf dari selulosa. Keadaan ini menyebabkan kain selulosa kekakuannya sedikit walaupun dikerjakan dengan resin thermosetting berkosentrasi tinggi. Resin reaktan adalah resin yang berkecenderungan untuk bereaksi dengan grup hidroksil dari selulosa membentuk ikatan silang. Resin ini kecil sekali atau tidak berkecenderungan membentul gel apabila dipanaskan pada suhu tinggi. Antara resin reaktan dan serat poliester tidak akan terjadi reaksi pelapisan (coating) oleh resin thermosetting. Dibawah ini adalah jenis-jenis penyempurnaan dalam bidang tektil yang memerlukan resin dalam prosesnya :
1) PENYEMPURNAAN ANTI KUSUT Penyempurnaan anti kusut merupakan suatu proses pemberian resin anti kusut yang bersifat permanen pada kain tertentu untuk keperluan tertentu. Proses penyempurnaan anti kusut merupakan salah satu proses penyempurnaan tekstil menggunakan resin yang juga memberikan sifat anti kusut, kestabilan dimensi, dan lain sebagainya. Pada umumnya resin merupakan kondensasi aminoplast yang terjadi dari reaktan- reaktan nukleofil, senyawa NH dan senyawa karbonil. Ditinjau dari segi molekulnya,resin terdiri dari molekul-molekul komplek yang pada kondisi tertentu akan bergabung satu sama lain membentuk molekul yang sama berbentuk linier atau siklik. Dengan adanya kemampuan membentuk molekul besar diantara rantai molekul, maka rantai molekul serat seakan-akan diikat satu sama lain pada posisi tertentu sehingga kedudukannya tidak mudah berubah lagi. Proses penyempurnaan resin secara umum
meliputi
proses
persiapan
kain, persiapan larutan resin, rendam peras,
pengeringan, pemanas awetan, dan pencucian. Dibawah ini adalah jenis-jenis resin penyempurnaan anti kusut : No
Senyawa Kimia
1.
Special Alkyl
Nama Dagang Texport D-290
Produk Inkali
Serat Poliester
phosphate
Keterangan Bersifat anionik, tahan terhadap suasana asam sehingga dapat dipakai pada proses scouring dan dyeing
2.
Special Alkyl
Texport D-580
Inkali
Poliester, T/C Bersifat nonionik, tahan
phospate
terhadap suasana asam sehingga dapat dipakai pada proses scouring dan dyeing PET
3.
4.
Special esther
Texport D-99
Inkali
Poliester, T/C Bersifat nonionik,
nonionic
mempunyai sifat lubricant
surfactant
dan soft
Special esther Compound
Texport D-900K
Inkali
Poliester,
Bersifat nonionik,
nilon, rayon
mempunyai sifat lubricant
asetat, T/C,
dan soft
T/R 5.
Poliy
Texport AC-20
Inkali
acrrylamide
6.
Ester
Texport D-1133
Inkali
Poliester,
Bersifat anionik, Untuk
nilon,
scouring dan dyeing,
campuran
mencegah kusut dan stabil
selulosa
pada suhu yang asam
Poliester
Bersifat nonionik, Untuk
typebnonionic
scouring dan dyeing,
surfactant
memberikan efek pegangan yang lembut, sangat baik untuk wol dan sutera
7.
Polymer
Perapret VA
BASF
disersion
Selulosa dan
-
campuran
derived from polyvinyl acetat 8.
Methylolmelami
Stabitex MF
ne, partially
CONC
Henkel
Sintetik
Bersifat nonionik
Ciba
Serat
Sebagai zat pelembut serta
Selulosa,
tahan kusut dengan efek
Wol,
wash n wear yang baik
Polyester,
Tidak sensitive terhadap
Nylon, T/C
elektrolit dan stabil dan
dan
stabil dalam pengenceran
campuran
asam
etherfied 9.
Polydimethyl
Ultratex FSX - 01
Siloxane
wol dan sintetik 10.
Melamine
Melamine 800
ICI
Formaldehid
Selulosa,
Bersifat nonionik
serat campuran sintetik
11.
Tidak ada
Sumitex Resin
Harap Indo
Kain Tenun
Berbentuk cairan kental,
keterangan
MK
Anugerah
dan kain rajut
harus disimpan pada suhu
Bersatu
untuk semua
rendah, tidak boleh
jenis serat
dicampur dengan asam, alkali, dan garam logam dan juga tidak boleh digunakan langsung pada saat botol zat dibuka.
12.
Tidak ada
Sumitex Resin
Harap Indo
keterangan
NS – 18
Anugerah
Kapas
-
Serat Sintetik
-
Kapas, rayon
-
Bersatu 13.
Tidak ada
Sumitex Resin
Harap Indo
keterangan
AR – 2
Anugerah Bersatu
14.
N-metil
Arkofix NEC
dihidroksil Etil
1.ID liq c
Clariant
viskosa
urea 15.
Modified N-
Arkofix NET
Clariant
Methylol
Kapas, rayon
-
viskosa
dihydroxy ethylene uera 16.
Tidak ada
Suntex resin MF
Lautan Luas
keterangan
Selulosa,
Tahan terhadap khlor.
polyester, nylon.
17.
Alkil-odified
Lyofix CH CHN
Ciba
melamine
Kapas,
-
sintetik
formadehyde derivative 18.
Dimethylol
Knittex FEL
Ciba
dihydroxy
Selulosa dan
-
campurannya
ethylene urea 19.
Melamin formal
Madurit XT
GBM
Selulosa, sintetik, campuran
-
20.
21.
Tidak ada
UCAR Latex N-
keterangan
2318
DMDHEU
Knittex LE
UCAR
Vinil asetat
-
Ciba
Kapa, Rayon,
-
T/C, T/R 22.
Metilol
Stabiflex GFA
dihidroksi
CONC
Henkel
Selulosa,
Bersifat nonionik.
campuran
etilena urea etherified 23.
Metilol
Stabiflex MH
dihidroksi
CONC
Henkel
Selulosa,
Bersifat nonionik.
campuran
etilena urea etherified 24.
Metilol dihidroksi etilena urea etherified
Stabiflex ETR
Henkel
Selulosa, campuran
Bersifat nonionik.
2) PENYEMPURNAAN TOLAK AIR Daya tolak air dari bahan tekstil adalah kemampuan suatu serat tekstil, benang atau kain untuk menahan pembasahan. Kain tahan air (water-proof) merupakan kain yang dilapisi dengan lemak, wax atau karet untuk mencegah menyerapnya air kedalam kain. Penambahan zat anti air dapat dilakukan dengan melapisi permukaan kain secara mekanis atau juga dapat secara reaksi antara serat dan zat penyempurnaan. Sifat khusus dari kain anti air adalah daya tembus udara yang rendah. Kain tolak air (water – repellant) merupakan kain yang tidak menyebarkan butiran air keseluruh permukaan kain. Karena kain yang anti air biasanya tidak tembus udara, maka sifatnya menjadi kurang nyaman dipakai sebagai bahan pakaian. Pengujian ketahanan permukaan terhadap pembasahan dapat digunakan pada semua jenis kain yang tidak maupun sudah diberi penyempurnaan tahan air atau tolak air. Cara ini terutama sesuai untuk menilai kebaikan penyempurnaan tolak air yang telah diberikan pada kain, khususnya kain dengan anyaman polos karena alatnya sederhana dan mudah dibawa serta cara pengujian yang singkat dan sederhana, maka cara ini sangat sesuai untuk pengendalian mutu dalam pabrik. Hasil yang diperoleh dengan cara ini terutama bergantung pada ketahanan terhadap pembasahan atau daya tolak air serat-serat dan benang-benang dalam kain dan tidak pada konstruksi kain. Dibawah ini adalah jenis-jenis resin penyempurnaan tolak air : No
Senyawa Kimia
1.
Methyl
Nama Dagang DRYPON 300
Produk Inkali
Serat
Keterangan
Kapas,
Bersifat nonionik,
Hidrogen
Poliester,
mengandung pelembut,
Polysiloxane
Nilon,
bahan dasar silicon resin
Emulsion
Campuran
emulsion, digunakan untuk kain tenun, menambah tear strength
2.
Tidak ada
DRYPON Z -7
Inkali
keterangan
Kapas,
-
Poliester, Nilon
3.
Floro Carbon
NK GUARD
High Copolimer
NDN – 7 EN
Inkali
Poliester,
Resin ini bersifat kationik
nilon,
rendah dan memunculkan
poliakrilat
hasil yang baik jika
dicampur dengan senyawa isopropil alkohol, memberikan kestabilan yang baik, tidak menyebabkan perubahan warna, dapat digabungkan dengan zat finishing lainnya, tidak mengandung nonyl phenol 4.
Floro Carbon
NK GUARD
High Copolimer
NDN-50K
Inkali
Selulosa,
Bersifat kationik,
campuran
mempunyai kestabilan yang
selulosa,
baik dan tidak menyebabkan
polyester,
perubahan warna pada kain
nilon, acrylic 5.
Silikon dan
A POLE AQ – 88
senyawa amida
N
Inkali
Kapas
Resin ini dapat digunakan bersamaan dengan Optica Brightening Agent (OBA)
6.
Fluorocarbon
ELASGUARD
Inkali
DK-610
Serat alam
Bersifat kationik lemah,
dan sintetik
dalam penggunaannya lebih baik dicampur dengan cross linking agent
7.
Nitrogen dan
NICCA Fi-NONE Inkali
fosfor
P – 205
Poliester
Resin ini kompatible dengan resin tahan air dan A.S. Agent.
8.
Phosporic acid
NICCA Fi-NONE Inkali
carbamate
P – 100
Poliester
Kompatible dengan zat-zat lain seperti resin tolak air dan resin melamin
9.
Acrylic
PYROGUARD
phosphate
FP – 710
Inkali
Poliester
Menghasilkan kain menjadi anti nyala api, dapat digunakan dengan metode pad-dry dan kompatible dengan resin lain.
10.
11.
Tidak ada
NICCANON NS
keterangan
– 30 N
Tidak ada
NICCANON RE
Inkali
Inkali
keterangan 12.
Tidak ada
-
Serat alam
-
dan sintetik KASESOL TS
Inkali
Sintetik
keterangan
Resin ini kompatible dengan PVA, vinil asetat, CMC dan gelatin.
13.
Tidak ada
NK ASSIST V
Inkali
keterangan
Serat sintetik, Resin ini kompatible dengan selulosa dan
polimer kationik
protein 14.
Kopolimer
REPELIANT
perfluoro alkil
KFC
Clariant
Selulosa dan
-
campurannya
akrilat 15.
Melamine
ARKOFIC
Formaldehyde
NMT.10.LIQ
Clariant
Sintetik
-
Henkel
Kapas, nylon, -
derivate 16.
Perfluoro alkyl
REPELLANT
acrylic
KFC-1
poliester,
kopolymer
wol, campuran
17.
Fluorokarbon
PHOBOTEX
Ciba NANO-
Kapas, linen,
modifikasi
JVA NT-X293
TEX USA
T/C, nilon,
-
wol 18.
Emulsi parafin,
RAMASIT K
BASF
garam
Pakaian
-
olahraga
alumunium 19.
Emulsi parafin,
PERSISTOL E
Sandoz
garam
Kain Berat,
-
Kanvas
zirconium 20.
Melamine
PERSISTOL O
BASF
Poliamida,
Bersifat Kationik, Stabil
Formaldehyde
kapas,
pada suasana asam ataupun
derivate
polyester
basa, dapat digunakan tunggal
atau campuran resin 21.
22.
23.
Poliurethanebrea DICRYLAN SL-
Ciba
MPU
Fluorokarbon
ASAHI GUARD
Meiseichemi
Poliester,
AG-480
cal Work
kapas, lycra
OLEPHOBO L C
Ciba
Rayon
Dapat berfungsi sebagai
Viskosa dan
pemutih, viskositas rendah
serat sintetik
emulsi
Fluoropolymer
poliester
Polimer Fluoro
OLEPHOBO L
Ciba
SL 25.
26.
Siloxanes
SOFTSILICONE
derivative
200
Alkyl phosphate
ELENON H 1200
-
Semua Jenis Serat
Daichi
Daichi
derivative 27.
-
thable
dispersion
24.
Nilon,
Serat alam
Bersifat nonionik dan
dan
membuat pegangan yang
campuran
baik
Sintetis dan
Bersifat anionik lemah
campuran
Tidak ada
JINTEXGUARD
keterangan
FPB
Jindo
Selulosa,
Bersifat Kationik, Stabil
serat protein,
pada suasana asam ataupun
campuran
basa, dapat digunakan tunggal atau campuran resin
28.
Liquid emulsion
DRYOL HX 146
Protex
Poliester,
Bersifat nonionik
kapas 29.
Emulsi Silicon
DRYOL S - 600
Protex
cyclic urea
Selulosa,
Bersifat nonionik
sintetik, T/C, Nilon
30.
Fluoro
ESKAGUARD
derivative
AFO
Galic
Serat alam
Bersifat kationik
dan serat buatan
31.
Flourokarbon
PHOBOL -
dan Silikon
SLA Fabric
Huntsman
Sintetik dan
Ada yang bersifat nonionik,
campuran
ada yang bersifat anionik
Kapas,
Memberi efek tolak air pada
polyester,
kain yang memiiki daya
campurannya
serap tinggi terhadap air.
Protector 32.
Tidak ada keterangan
Ingenus WR
Transpek
33.
Esterin 542LF
Lyofix CHN
Ciba
Kapas
-
34.
Esterin 542LF
Phoebotex FC
Ciba
Kapas
-
35.
Esterin 542LF
Avivan SPL
Ciba
Kapas
-
3) PENYEMPURNAAN TAHAN API Kain mudah terbakar (flammable) adalah kain yang terus terbakar bila terkena api, sedangkan kain tahan api atau non – flammeable (flame proof atau fire proof) merupakan kain yang tidak terbakar bila terkena api. Flame retardant ialah istilah yang digunakan untuk menerangkan sifat tidak mudah terbakar pada kain, dimana pembakaran berlangsung secara lambat dan api akan mati dengan sendirinya bila sumber nyala api ditiadakan. Pada proses pembakaran kain, terjadi dekomposisi kimia serat dan menghasilkan suatu bahan tertentu yang mudah menguap dan dapat terbakar. Bila nyala api dipadamkan, maka akan meniggalkan residu seperti karbon. Sifat kain pada pembakaran ditentukan oleh jumlah bahan yang menguap dan perlu diketahui bahwa sisa pembakaran (arang) juga dapat membara dan meneruskan pembakaran. Pembakaran akan berlangsung cepat jika struktur kain mendukung penyimpanan udara atau oksigen, sehingga meneruskan pembakaran setelah terjadi proses penyalaan pada kain, misalnya pada kain yang permukaannya berbulu (nepped pile) atau kain yang strukturnya terbuka. Penyempurnaan bahan kain tahan api dapat dilakukan dengan menggunakan garam yang memiliki titik leleh sangat rendah atau dengan menggunakan garam yang mudah membentuk senyawa oksida. Tujuan utamanya adalah untuk melokalisir atau memperlambat nyala api. Dibawah ini adalah jenis-jenis resin penyempurnaan tahan api : No
Senyawa Kimia
Nama Dagang
Produk
1.
Phosphoric acid
NICCA Fi-NONE Inkali
carbamate
P-100
Serat Poliester
Keterangan Memberikan pegangan yang lembut dan mempunyai light fastness yang baik
2.
Phosporic
FLAMOBIN
nitrogen
FMB
Cognis
Kapas, rayon
-
Cognis
Selulosa,
-
coumpound 3.
Organik dan senyawa fosfor
FLAMOBIN BN
campurannya
dan nitrogen anorganik 4.
Organic
Pyrovatex
phosphorus
New
Ciba
Selulosa
kombinasi berbagai
compound 5.
Phosporic
Dapat digunakan pada
macam resin Dekaflame
Dian Kimia
Kapas, T/C
-
Wd Co -Flam
Zibo Wei Duo
Poliester,
-
VOD
Economy And
Nilon, Kapas
compound 6.
Alkil fosfat
Trade 7.
Phosporic
PROTENYL BN
Protex
compound
Poliester,
-
Poliakrilat, Nilon
8.
Alicycline
PYROGUARD
phosphate
FP-710
Daichi
Poliester,
-
nilon
compound 9.
Tidak ada
JINTEXYL RS-
keterangan
995
Jindo
Poliakrilat
Bersifat anionik, dapat
dan
dikombinasikan dengan
poliamida
termosetting dan termoplastic, penodaan minimum (yellowing effect) dan stabil pada suhu kamar
10.
Emulsi
PROTE NYL BN
Protex
Poliakrilat,
Bersifat anionik dan
nilon
stabilizer
Harap Indo
Poliester,
-
phosphate
Anugerah
nilon
compound
Bersatu
5724 S 11.
Alicyclic
LEGUARD 700
4) PENYEMPURNAAN ANTI KOTOR Dibawah ini adalah jenis-jenis resin penyempurnaan tahan kotor : No
Senyawa Kimia
Nama Dagang
1.
Thermo-rective
Elastron MF 30 N
2.
Produk Daichi
polyuretan
kain (bulkier handling)
Fluoropolymer
Olephobol C
CIBA
Modified
NT-X293
Nanotex-USA
Modified
Na-
Rayon
Dapat berfungsi sebagai
Viskosa dan
pemutih, viskositas rendah
serat sintetik
emulsi
Kapas, nilon,
-
wol NK Guard
Inkali
fluorocarbon 5.
Bersifat nonionik dan memperbaiki pegangan
fluorocarbon 4.
Selulosa
Keterangan
water-soluble
dispersion
3.
Serat
Selulosa,
-
campurannya Larvex
silikofluorida +
Minaef &
Wol
-
Wol
-
Selulosa,
-
Wright
Al 6.
Emulsi
Irgatex D6
diklorodifenil 7.
Polieteilena oksida
Minaef & Wright
Apole E5-550
Inkali
poliester, T/C
5) PENYEMPURNAAN PELEMASAN (SOFTENING) Penyempurnaan pelemas ini termasuk proses penyempurnaan kimia, karena dalam pengerjaannya dipergunakan zat-zat kimia. Sifat yang dihasilkan ada yang bersifat sementara dan permanen. Bersifat sementara apabila hasilnya hanya tahan beberapa kali pencucian, yaitu kurang dari 4 kali pencucian, bersifat semi permanen apabila hasilnya tahan 4-10 kali pencucian dan bersifat permanen apabila hasilnya tahan lebih dari 10 kali pencucian. Zat pelemas adalah zat yang biasa dipergunakan dalam penyempurnaan untuk memperoleh kelemasan, kehalusan, pegangan yang penuh dan lembut serta kesupelan bahan tekstil. Sifat yang dihasilkan pada bahan tekstil dari penyempurnaan tersebut adalah terjadinya penurunan koefisien gesekan antara serat atau filamen-filamen dalam benang. Zat pelemas yang biasa digunakan merupakan suatu zat yang mengandung lemak atau minyak. Zat pelemas ini dapat dipergunakan sebagai zat penyempurnaan sendiri atau ditambahkan dengan zat penyempurnaan lain. Pada dasarnya pelemas dibuat dari bahan alam, malam, minyak dan berbagai jenis sabun. Sejalan dengan perkembangan teknologi, bahan pelemas dibuat dari bahan sintetik yang penggunaannya lebih praktis dan memberikan hasil yang lebih baik dari zat pelemas alam. Zat yang dibuat dalam bentuk minyak-minyak sulfonat, yang lebih stabil dalam air sadah, sekarang telah berhasil dibuat suatu senyawa lemak yang lebih substantif dan dapat digunakan dalam bentuk larutan yang diencerkan dengan cara pengerjaan secara perendaman. Dua jenis utama dari asam-asam lemak adalah CnH2n+1 dan CnH2n-1COOH, pada umumnya alkohol lemak, adalah senyawa jenuh dengan rumus CnH2n+1OH. Zat pelemas sebagai zat aktif permukaan mempunyai sifat umum seperti sifat-sifat koloid, kelarutan dan lain-lain. Molekul zat aktif permukaan terdiri dari dua gugus penting yaitu gugus liofil (menarik pelarut) dan gugus liofob (menolak larutan). Gugus liofob biasanya terdiri dari rantai alifatik atau aromatik, atau gugus alkil yang biasanya terdiri dari paling sedikit 10 atom karbon. Dalam air sebagai media pelarut gugus liofil disebut hidrofil dan gugus liofob disebut hidrofob. Pada waktu terjadi peristiwa penyerapan pada serat, gugus hidrofob memberikan sifat-sifat tertentu yang baik, seperti pegangan lemas dan lembut. Sedangkan gugus hidrofil lebih banyak menentukan sifatsifat kimia fisika zat aktif permukaan dari gugus hidrofob tersebut. Pada konsentrasi
tinggi partikel koloid akan menggumpal membentuk suatu agregat yang disebut misel. Ada dua macam misel, yaitu misel sferik dan misel lamelar. Sebagian zat aktif permukaan mempunyai sifat khusus yaitu pembentukan film pada permukaan. Suatu molekul yang mempunyai struktur polar-non polar seperti juga zat pelemas cenderung membentuk lapisan film pada permukaan Dibawah ini adalah jenis-jenis rein penyempurnaan pelemasan : No
Senyawa Kimia Nama Dagang
1.
Polivinil
Apole ES -550
Produk Inkali
Serat Poliester
Keterangan Resin ini bersifat nonionik,
Alkohol
maka dalam penggunaannya
Polietilena
dapat dicampur dengan zat lain yang bersifat anionik maupun kationik
2.
Tetra Amin dari
Sunsoflon TK
Polyamina dan
– 07
Inkali
Fatty Acid
Kapas,
Resin ini bersifat kationik dan
Poliester,
dapat dikombinasikan dengan
campuran
zat anti statik dan berbagai tipe zat penyempurnaan tanpa mempengaruhi hasilnya
3.
Micro silicone
Silicone AMZ
emulsion
-8
Inkali
Serat Selulosa
Kompatible dengan resin-
dan sintetik
resin dan zat adiktif untuk penyempurnaan tektstil.
4.
Micro silicone
Silicone AM
emulsion
202
Inkali
Selulosa,
Bersifat kationik
Poliester dan campurannya
5.
Micro silicone
Silicone AM
emulsion
2020
Inkali
Selulosa,
Bersifat kationik
Poliester dan campurannya
6.
Resin Poliester
Apole ES-510
Inkali
Selulosa,
Bersifat nonionik maka dalam
poliester dan
penggunaannya dapat
campurannya
dicampur dengan zat yang lain walaupun sifatnya anionik maupun kationik
7.
Tidak ada
Silicone N –
Inkali
Kapas,
-
8.
keterangan
150 EPN
Tidak ada
SILICONE
keterangan
AMC
Poliester, T/C
INKALI
Kapas,
Stabil bila dicampur dengan
Poliester,
resin, OBA dan anion agent.
Campuran
Cara percampuran dengan resin lainnya tidak boleh langsung, harus ada air dahulu baru kemudian agentagent yang akan dicampur
9.
Tidak ada
SUNFLAKE
keterangan
FK - 21
INKALI
Kapas, Rayon,
Resin ini kompatible dengan
T/C, akrilat
suhu tinggi dan juga katalis dan dye-tixing agent.
10.
Urethane
EVAFANOL
INKALI
Nilon
Resin ini dapat dicampur dengan EV AVANOL AS – 1
N-7
(katalis) 11.
12.
13.
14.
Tidak ada
SUNSOFLON
keterangan
BX
Tidak ada
SUNSOFLON
keterangan
K-2
Tidak ada
SILICON N -
keterangan
100
Tidak ada
FINESOFT 35
INKALI
Nilon
-
INKALI
Kapas, T/C
-
INKALI
Poliester,
-
Kapas, T/C DAICHI
keterangan
Serat selulosa
Bersifat anionik,
dan
menghasilkan pegangan yang
campurannya
halus, lembut dan bulky. Finesoft cocok digunakan untuk produk handuk, baju dalam dan kain-kain rajutan.
15.
Poliakril amida
COLOURFIN
DAICHI
E CR-1
Kapas,
Bersifat nonionik,
Poliester,
mempunyai daya busa rendah
Rayon, T/C,
sehingga dapat digunakan
T/R
pada mesin- jet dyeing dan rotary washer
16.
Reactive amino
ELASHFINIS
DAICHI
Serat selulosa
Bersifat nonionik, maka
Silicone
H M – 1385D
dan sintetik
Emulsion
dalam penggunaannya dapat dicampur resin lain, catalyst 21, atau bahkan tanpa dicampur dengan zat apapun
17.
Fatty polyamine
TAFFULON
derivatives
110C
DAICHI
Poliester,
Bersifat kationik, membuat
Poliakrilat,
pegangan yang lembut dan
T/C, Poliester-
bulky.
Wol 18.
19.
Tidak ada
GINSOFT
keterangan
WA-101
Tidak ada
DEATRON N
DAICHI
INKALI
Kapas, rayon,
Bersifat nonionik,
dan campuran
memberikan pegangan yang
nya dengan
lembut, kompatible dengan
serat sintetik
katalis logam anorganik.
Poliester, nilon
Bersifat anionik, maka dalam
keterangan
penggunaannya dapat dicampur dengan zat kimia kationik, anti slipping agents
20.
21.
22.
Tidak ada
NICEPOLE
keterangan
TF - 85
Methyl
DRYPON 300
INKALI
Selulosa
-
INKALI
Kapas,
-
Hidrogen
Poliester,
Polysiloxane
Nilon,
Emulsion
Campuran
Tidak ada
DRYPON Z -
keterangan
7
INKALI
Kapas, Poliester, Nilon
-
6) PENYEMPURNAAN ANTI BAKTERI Penyempurnaan anti mikroba bertujuan untuk menjaga bahan tekstil dari serangan mikroba, mencegah timbulnya bau pada kain yang disebabkan oleh mikroorganisma dan bahkan dapat memberikan efek penyembuhan pada luka. Aplikasinya ditemukanterutama pada bidang medis karena bidang ini membutuhkan bahan tekstil yang mempunyai kemampuan mematikan bakteri untuk membantu membuat lingkungan yang steril. Penerapan pada bidang lain, seperti pakaian seragam, perhotelan, atau kain-kain untuk restoran, hanya membutuhkan efek bakteriostatis untuk mengontrol bau. Demikian pula pada tekstil interior dan aparel, seperti pakaian olahraga (active wear), sprei, pakaian dalam, karpet, dan sebagainya menggunakan anti bakteri untuk mengontrol bau. Pada prinsipnya, penyempurnaan anti mikroba pada kain bekerja dengan menghambat pertumbuhan mikroorganisma. Istilah bakteriostatik mempunyai arti menghambat pertumbuhan bakteri, sedangkan bakterisida mempunyai arti dapat mematikan bakteri. Efek bakteriostatik bertujuan untuk: Mencegah penularan dan perkembangbiakan (propagation) mikroorganisma patogen (faktor higienis). Mengurangi bau yang kurang sedap akibat degenerasi bakteri. Mencegah hilangnya nilai pakai akibat rusaknya serat oleh bakteri.
Secara umum mekanisme anti bakteri oleh zat anti bakteri adalah sebagai berikut : -
Menghalangi pembentukan dinding sel
-
Menghalangi pembentukan membran sel (phosphatide)
-
Menghalangi reproduksi DNA
-
Menghalangi metabolisme energi dari enzim
-
Menghalangi pembelahan sel, dan sebagainya. Zat anti bakteri akan menghancurkan struktur membran dan fungsi dari bakteri,
menghambat pembelahan-diri suatu bakteri (inducing self-dissolution), dan akhirnya menghalangi proses respirasi bakteri.
Dibawah ini adalah jenis-jenis resin penyempurnaan anti bakteri : No
Senyawa Kimia
1.
Tidak ada
NICCANON NS
keterangan
– 30 N
Tidak ada
NICCANON RE
2.
Nama Dagang
Produk INKALI
4.
Garam
Serat alam
Keterangan -
dan sintetik INKALI
keterangan 3.
Serat
Serat alam
-
dan sintetik Selulosa,
Bersifat kationik,
ammonium
campuran
mencegah bau pada kain
kuartener
selulosa,
dan tidak menghalangi
polyester,
efek adsorpsi dengan busa
nylon, asetat
yang rendah
Selulosa,
Bersifat kationik,
campuran
mencegah bau pada kain
selulosa,
dan tidak menghalangi
polyester,
efek adsorpsi
Special cation
NIKKANON NS
NIKKANON RB
INKALI
INKALI
compound
nylon, asetat 5.
6.
Specian anionic
NIKKANON RB- INKALI
Selulosa,
Bersifat anionik,
surfactant extra
18
campuran
mencegah bau pada kain
selulosa,
dan menyebabkan kuning
polyester,
baik digunakan pada kain
nylon, asetat
putih -
Tidak ada
GOYENCHEM-
GO YEN
Serat
keterangan
102
CHEMICAL
polyester,
INDUSTRIAL
kapas, wol dan campuran
7.
Tidak ada
Gyc
Kapas, wol,
Zibo Wei
keterangan
GOYENCHEM-
T/C, T/R,
Duo
102
CVC, T/W dan Economy campuran
And Trade
Bersifat anti statik
7) PENYEMPURNAAN KAIN KERAS Penyempurnaan kain
keras merupakan suatu penyempurnaan resin
yang
dimaksudkan agar kain mempunyai pegangan yang penuh dan kaku. Perbedaannya dari kain keras, kain lapis hanya konstruksi kain lebih rendah dan digunakan pelemas agar tidak terlalu keras dan kaku. Kain keras dipergunakan untuk pelapis pada tas, kerah, bagian muka kemeja atau pada bagian pakaian tertentu sesuai dengan keinginan konsumen. Untuk tujuan tertentu dibutuhkan kain yang mempunyai pegangan lembut, pada kasus lain kadang diperlukan kain dengan pegangan/penampakan kaku dan diberi zat pengisi
sehingga
dapat
menaikkan
beratnya.
Kadang
orang
melakukan
penyempurnaannya dengan menggabungkan keduanya dalam satu proses sehingga didapatkan kai yang kaku sekaligus padat berisi. Pengkakuan atau pemberatan bahan tekstil dapat divariasikan tanpa batas dan memungkinkan untuk menaikkan berat hingga 200-300% meskipun hal ini menggunakan bahan-bahan tertentu. Pada awalnya proses penyempurnaan tersebut hanya untuk menaikkan berat kain, saat ini pada umunya digunakan untuk bahan yang berhubungan dengan pakaian jadi yang penggunaannya tiap hari dan harus tahan pencucian berulang. Hal tersebut sesuai dengan permintaan masyarakat selaku pemakai langsung produk pakaian jadi tersebut. Pada suatu waktu, cara yang banyak digunakan untuk pembuatan kain keras adalah dengan bahan kapas. Jika permintaan kain pelapis kerah (interlining) yang tdak tahan cuci biasa dipakai kanji, akan tetapi sekarang penggunaan kanji tidak popular adalah kain keras dengan sifat semi kak. Disini terjadi peningkatan terhadap bahan dari jenis serat kapas yang dapat menahan kaku dan menjadi lunak pada saat pencucian.
Pada awalnya metoda yang digunakan adalah dengan melewatkan kain kapas dengan ukuran tertentu pada larutan asam sulfat konsentrasi tinggi, kemudian dengan segera kain dilewatkan pada air dingin dan dicuci untuk mnahan aksi selanjutnya pada kapas. Dengan cara tersebut serat kapas telah menjadi kaku dan tahan pencucian, akan tetapi proses seperti ini berbahaya dan juga harus dikontrol dengan cermat kondisi waktu, suhu dan konsentrasi asamnya. Kekakuan yang dihasilkan dengan penggelatinan pada permukaan serat membuat serat kapas mudah dicuci pada air dingin karena kain tersebut akan lemas, dan pada pengeringan menjadi keras kembali. Kekakuan tersebut diperoleh dengan menutup permukaan serat kapas dengan cara pelapisan. Sejak lapisan tersebut bergabung dengan serat kapas dan melekat sehingga menghasilkan efek kaku dan tidak berubah pada pencucian berulang Dibawah ini adalah jenis-jenis resin penyempurnaan kain keras : No
Senyawa Kimia
1.
Thermoplastic
Nama Dagang KASESOL TS
Produk Inkali
Serat Wol
resin
Keterangan Resin ini kompatible dengan PVA, vinil asetat, CMC dan gelatin.
2.
Dymethyloldihy
Stabitex ETR
Henkel
Serat
Memberikan efek kain
droxyethylene
Selulosa
keras pada serat selulosa
(DMDHEU)
(kapas, rayon
dengan system padder dan
viskosa dan
permanent finish
Rami)
Dapat digunakan setelah pencairan dan penggerak alat dimana produk terkandung zat pendingin.
3.
Tidak ada
TRICION TB
keterangan
LIQUID
BASF
Kapas
Dapat melakukan proses desizing, cousticizing, mercerizing, bolling off, bleaching, dyeing, Fluorescent brightening, after treatments.
4.
Tidak ada
TRILON TB
keterangan
POWDER
BASF
Kapas
Dapat melakukan proses desizing, cousticizing, mercerizing, bolling off, bleaching, dyeing, Fluorescent brightening, aftertreatments.
5.
6.
Dispersi
Uppretan AM
Polivinil Asetat
Ucar latex 401
Resin Poliakrilat EP 667
Dian Kimia
Semua jenis
Bersifat nonionik
serat BASF
Semua jenis
-
serat 7.
Binder
Voncroat R3310
BASF
kopolimer
Semua jenis
-
serat
akrilat 8.
Resin
Evafanol Ap-12
Poliurethan 9.
Tidak ada
Tricion TB
keterangan
Liquid
Tidak ada
Semua jenis
keterangan
serat
BASF
Kapas
Bersifat nonionik
Mempunyai fungsi sebagai zat pengeras pada kain grey kapas
10.
Tidak ada
Tricion TB
keterangan
Powder
BASF
Kapas
Mempunyai fungsi sebagai zat pengeras pada kain grey kapas
11.
Vinyl Acetate
Ucar Latex N-
UCAR
2401 HS
12.
Polyvinyl
Eltex VA
Modifikasi dari
Solusoft UP ID
Polysilox
Liquid
-
serat
Daichi
acetate 13.
Semua jenis
Clariant
Tidak ada
Bersifat nonionik dan
keterangan
bekerja pada pH netral
Sintetik,
Bersifat nonionik
selulosa, protein, campurannya
8) PENYEMPURNAAN PENGANJIAN Penyempurnaan kanji bertujuan untuk memberikan lapisan film yang rata pada kain, menyempurnakan kenampakan, menstabilkan dimensi dan menambah berat kain. Hasil penganjian sangat dipengaruhi oleh viskositas larutan kanji dan penetrasinya pada serat. Penyempurnaan menggunakan campuran zat kanji merupakan pelapisan serat dengan lapisan film pelindung yang pada akhirnya lapisan tersebut harus mudah dihilangkan pada saat proses penghilangan kanji. Oleh sebab itu, suatu ikatan yang terlalu kuat antara serat dan zat kanji bukan merupakan hal yang utama. Lebih disukai ikatan tersebut berupa ikatan hydrogen atau van der waals atau jenis ikatan elektrostatik yang relative lemah, dan sifatnya fisik. Fiksasi tersebut dapat berbentuk gaya-gaya dwikutub atau elektrolit. Suatu dwikutub listrik terdiri dari dua pusat dengan muatan sama tapi berlawanan. δ+ dan δ -, terpisahkan dengan jarak yang kecil sekali. Banyak molekul-molekul yang memperlihatkan sifat-sifat dwikutub karena bentuk geometri dan distribusi dari muatan dalam ikatan intra-atomnya. Hal ini terlihat jelas pada molekul air yang memperlihatkan karakter dwikutub yang kuat sekali :
Pada penganjian
R O H
H
O
Pada penghilangan kanji
H
Substansi kimia yang dikenal dengan elektrolit merupakan komposit ionic (asam, basa, garam) dan disebut kation bila ionnya positif dan anion bila ionnya negatif. Zat-zat tersebut bersama dalam bentuk terlarut dan mampu berlaku sebagai medium konduktif. Hal penting pada elaktrolit adalah kelarutannya yang cepat berkat afinitasnya yang tinggi terhadap air, sehingga mudah dihilangkan dalam pencucian. Untuk kopolimer-kopolimer tertentu, pertambahan sifat kelarutannya diperoleh dengan konjugasi dua gugusan, yaitu gugus dwikutub dan elektrolit yang berada pada molekul yang sama.
Dibawah ini adalah zat-zat yang dapat digunakan saat proses penyempurnaan penganjian : No
Senyawa Kimia
1.
Asam lemak
Nama Dagang Avirol 308
Produk Cognis
monogliserida 2.
Campuran asam
Serat Semua jenis
Keterangan Bersifat nonionik/anionik
serat Avirol NW 94-PI
Cognis
lemak, ester,
Semua jenis
Bersifat nonionik/anionik
serat
asam lemak, dan emulsifier 3.
Eter poliglikol
Avirol 4007
Cognis
Semua jenis
Bersifat nonionik/anionik
serat 4.
Poliglikol eter
Avirol PA
Cognis
Semua jenis
Bersifat nonionik
serat 5.
Pati ester
Quellax 130
Cognis
Semua jenis
Bersifat nonionik
serat 6.
Pati ester
Quellax 130 HAP
Cognis
Semua jenis
Bersifat nonionik
serat 7.
Pati ester
Quellax 24 HAP
Cognis
Semua jenis
Bersifat nonionik
serat 8.
Pati
Quellax C 25 S
Cognis
karboksimetil 9.
Natrium
Natrium
Horsil HV 55
Cognis
Semua jenis
Bersifat anionik
serat Horsil NV
Cognis
Karboksimetil 11.
Bersifat anionik
serat
Karboksimetil 10.
Semua jenis
Semua jenis
Bersifat anionik
serat
Galactomannan
MOLVENIN CG
derivatives
645
Cognis
Semua jenis serat
Bersifat anionik
12.
13.
14.
15.
Galactomannan
MOLVENIN CG
derivatives
645 V
Galactomannan
MOLVENIN CG
derivatives
70
Galactomannan
MOLVENIN CG
derivatives
70 S
Polivinil
INEX 746
Cognis
Semua jenis
Bersifat anionik
serat Cognis
Semua jenis
Bersifat anionik
serat Cognis
Semua jenis
Bersifat anionik
serat Cognis
alkohol,
Semua jenis
Bersifat nonionik
serat
sebagian disaponifikasi 16.
Polivinil alkohol, sebagian disaponifikasi
INEX 773
Cognis
Semua jenis serat
Bersifat nonionik