OBAT-OBAT HORMON
Pengertian Hormon Hormon ialah zat yang terbuat dari asam amino atau kolesterol yang bekerja pada jaringan tubuh atau organ untuk kepentingan aktivitas seluler. Secara kimiawi hormon dibagi menjadi dua, yaitu 1. hormon yang berasal dari protein
2. hormon steroid (Hormon dari kelenjar adrenal dan gonad)
HORMON SEKS Hormon seks terdiri dari : Estrogen progesteron androgen. Hormon seks diproduksi oleh gonad dan adrenal yang berfungsi antara lain untuk konsepsi, perkembangan embrio, pertumbuhan dan tandatanda seks sekunder. Dalam medis hormon-hormon tersebut berfungsi sebagai terapi sulih hormon, kontrasepsi, kanker dan fertilitas.
HORMON SEKS 1. Estrogen Dietilstibestrol Estron Estradiol
Etinil Mestranol.
Penggunaan Terapi Estrogen : • Untuk kontrasepsi • Terapi hormon pasca menopouse. • Osteoporosis
2. Progestin (progesteron) Fungsi progestin adalah dalam perkembangan sekresi endometrium dan untuk mengurangi kontraksi uterus. Penggunaan terapi progestin yaitu pada kontrasepsi, mengontrol perdarahan disfungsi uterus, pengobatan dismenorea, penekanan laktasi pasca persalinan, pengobatan endometriasis, pengobatan karsinoma endometrium.
3. Androgen Testosteron adalah androgen penting. Penggunaan terapi dari androgen : • Efek androgenik digunakan untuk terapi pada pria yang mengalami defisiensi hormon androgen. • Efek anabolik dari hormon androgen dapat digunakan sebagai obat osteoporosis, luka berat, penyembuhan operasi. • Hormon androgen juga digunakan untuk pertumbuhan otot anak laki2 yang kerdil. • Terapi Endometriosis, obat Danazol, suatu androgen lemah digunakan pada pengobatan endometriasis (pertumbuhan ektopik endometrium)
HORMON ADRENAL (KELENJAR ANAK GINJAL) Korteks adrenal dibagi dalam tiga zona yaitu: • Bagian paling luar disebut Zona glomerulosa berperan dalam keseimbangan air dan elektrolit. • Bagian tengah disebut Zona fasciculate berperan terutama dalam metabolisme normal dan resistensi terhadap stres. • Bagian dalam adalah Zona mengeluarkan androgen adrenal.
retikularis
HORMON PERTUMBUHAN / Growth Hormone (GH) Hormon pertumbuhan berfungsi untuk pertumbuhan dan
perbaikan jaringan tubuh termasuk otot, kulit, ginjal Hormon Tiroid Hipertiroidisme (tirotoksikosis) Keadaan dimana kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan, sehingga menghasilkan sejumlah besar hormon tiroid. Gejala klinis yang terjadi ; Gugup, kelemahan, intoleransi, panas, berkeringat, berat badan turun, kulit tipis, hangat, eksoftalmus, tinja encer.
Obat yang meringankan gejala hipertiriodisme yaitu, propranolol (inderal).
Strategi terapeutik, mengendalikan hipertiroidisme dengan obat (Propiltiourasil (PTU), Methimazole, Carbimazole, Thiamazole) selama satu tahun.
Hipotiroidisme Keadaan dimana kelenjar tiroid kurang aktif dan menghasilkan terlalu sedikit hormon tiroid.
Gejala klinis seperti, kelelahan, kelemahan, intoleransi dingin, suara serak, konstipasi, cold dough-like skin, lidah tebal, pendarahan pada saat menstruasi, anemia
dan kreatinisme pada masa kanak-kanak.
Obat yang digunakan untuk mengobati hipotiroidisme : • Levotiroksin (T4), misalnya synthroid. Mekanisme kerjanya menggantikan kadar serum normal T4 dan T3 (T4 dikonversi menjadi T3 oleh deyodinasi di perifer)
• Liotironin (T3), misalnya Cytomel. Mekanisme kerjanya menggantikan T3. Indikasinya digunakan pada pasien hipotiroid yang sulit mengabsorbsi levotiroksin • Liotriks (T4&T3), misalnya Euthyroid. Mekanisme kerjanya menggantikan T4 dan T3.
Diabetes Melitus Diabetes Melitus Tipe 1, penyebab utamanya adalah kekurangan hormon insulin yang mengakibatkan penurunan berat badan, hiperglikemia. Diabetes Melitus Tipe 2, Gangguan utama : volume reseptor (penerima) hormon insulin, yakni sel-sel darah.
Insulin Eksogen (insulin dari luar tubuh), berupa obat buatan manusia. Jenis : kerja cepat, pendek, sedang, dan panjang. Cara pemberian insulin dengan Penyuntikan yang dilakukan pada jaringan bawah kulit (subkutan). Efek yang tidak diinginkan paling sering pada pemberian insulin adalah hipoglikemia dan hipoklemia
Obat-obat Anti Diabetik Oral 1. Sulfonilurea
• Sulfonilurea adalah suatu zat kimia yang dapat menstimulasi sekresi insulin dari sel beta pankreas. • Yang termasuk dalam sulfonilurea generasi pertama antara lain: klorpropamid, tolbutamid, tolazamid, asetoheksamid.
• Sedangkan yang termasuk dalam sulfonilurea generasi kedua antara lain: gliburid (glibenklamid), glipizid, gliklazid dan glimepirid.
• Sulfonilurea generasi II, umumnya potensi hipoglikemiknya hampir 100 kali lebih besar dari generasi I. • Metabolismenya di hepar dan diekskresi melalui ginjal.
2. Biguanid Biguanid sebenarnya bukan obat hipoglikemik tetapi suatu obat antihiperglikemik, tidak menyebabkan rangsangan sekresi insulin dan umumnya tidak menyebabkan hipoglikemia.
3. Meglitinid Meglitinid merupakan obat diabetes mellitus yang dimetabolisme di hati melalui sitokrom dan dikeluarkan melalui empedu dan feces. 4.Thiazolidinediones atau glitazon (pioglitazon dan rosiglitazon) Thiazolidindion termasuk salah satu obat hipoglikemik oral kelompok insulin sensitizer. ada dua macam obat kelompok thiazolidindion yaitu pioglitazon dan rosiglitazon.
5.Dipeptidyl Peptidase-4 Inhibitor (DPP-4 Inhibitor) DPP-4 inhibitor menekan degradasi berbagai macam peptide bioaktif, termasuk GLP-1, sehingga waktu kerjanya akan bertambah panjang.